Kamis, 26 April 2012

SAMBA

SAMBA dibuat dan disusun pertama kali oleh ANDREW TRIDGELL. Pada bulan Desember 1992 ia menerima program eXecursion dari Digital. Sayangnya program tersebut hanya bekerja sama dengan ‘pathworks’ ke mesin VMS atau Ultrix, yang memaksanya untuk mempelajari bagaimana file dikomunikasikan. Setelah sekaian lama mencoba, akhirnya Andrew berhasil memasukkan salah satu direktori pada mesin Digital ke dalam ‘pathworks’ DOS di rumahnya. Setahun kemudian Andrew telah memasuki komunitas Linux dan pada Desember 1993 ia mengeluarkan “NetBIOS for Unix”. Dengan menggunakan mailing list, program ini dikembangkan bersama-sama hingga menjadi Samba Team sebagaimana sekarang.
Nama samba diambil dari SMB (Server Message Block) yaitu sebuah protocol yang mengatur metode sharing file dan pringer pada windows. Sebagian sistem operasi memanfaatkan SMB dalam komunikasi client-server-nya termasuk windows dan OS/2. Samba server merupakan salah satu fasilitas yang  ada pada sistem operasi linux yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat digunakan untuk melakukan sharing file dan printer pada jaringan yang berbasis protokol SMB (server message block) dengan menggunakan system operasi windows dan linux. Protokol SMB menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan Network Basic Input Output System(NetBIOS). NetBIOS memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses media penyimpanan atau printer pada komputer lain seolah-olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri. Dengan pola pikir sharing perangkat menggunakan protokol SMB tersebut, Andrew Tridgel menciptakan Samba. Samba memungkinkan pengguna sistem operasi UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpanan data dan printer dengan Windows.
Saat ini Samba dikembangkan sebagian dari Open Source Sofware (software yang memberikan kode sumbernya) dan didistribusikan dibawah lisensi GNU. Proyek pengembangannya masih tetap berjalan hingga sekarang dikoordinasikan oleh ANDREW TRIDGELL dari rumahnya di Canberra dengan tim tersebar di seluruh dunia. Informasi lengkap tentang SAMBA dapat diperoleh di www.samba.org
Samba dapat digunakan untuk :
1.      menghubungkan setiap mesin Unix (termasuk Linux) dengan mesin DOS/Windows.
2.      Menempatkan mesin Unix (Linux) sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT/2000 server
3.      Berbagi (share) file dan printer pada semua komputer yang terhubung dengan jaringan.
4.      Membantu pengguna browsing di network neighbourhood.
5.      Memberikan otentifikasi kepada tiap klien yang login ke dalam satu domain pada suatu jaringan.
Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows workgroup atau Windows NT Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga sistem operasi Linux (dan UNIX lainnya) bisa mengakses resources yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan penghubung antara Windows dan UNIX. Dalam membangun jaringan kombinasi sistem operasi windows dengan linux, Samba merupakan layanan yang paling populer. Pada umumnya Samba digunakan untuk membangun suatu jaringan di mana komputer-komputer yang menjadi anggota jaringan tersebut digunakan untuk berbagi pakai(sharing) berbagai sumber daya yang dimilikinya, misal media penyimpanan data dan printer.
Pada dasarnya Samba diciptakan untuk menjembatani protokol yang berbeda antara Linux dengan Windows ketika membangun sebuah jaringan. Kebanyakan sistem operasi berbasis UNIX, termasuk Linux, menggunakan protokol TCP/IP dalam membangun jaringan. Windows sendiri juga mendukung penggunaan protokol TCP/IP. Namun dalam membangun jaringan sesama Windows untuk keperluan sharing data atau printer, Windows menggunakan protokol lain yang disebut Server Message Block atau disingkat SMB.
Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.
File konfigurasi untuk samba adalah /etc/smb.conf yang formatnya seperti format ini file yaitu:
[blok]
keyword = nilai
keyword lain = nilai lainnya juga
; Komentar
# Juga tipe komentar
Dengan blok utama yaitu global untuk setting server dan default bagi share, homes untuk default bagi share tiap user dan printers untuk setting sharing printer. blok lainnya merupakan setting untuk share. Untuk lebih jelas tentang smb.conf dapat anda baca di man smb.conf dan dokumentasi samba (/usr/doc/samba-*/).
Aplikasi Samba biasanya dijalankan sebagai daemon. Dua aplikasi utamanya adalah:

1. smbd
Daemon yang memberikan layanan berbagai file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol SMB. Smbd juga memberikan otentifikasi dan otoritasi bagi kliennya.

2. nmbd
Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name Service (WINS), dan membantu klien untuk browsing di network neighbourhood.

Selain 2 daemon utama diatas, aplikasi samba juga mempunyai beberapa program pendukung yaitu:
1.      smbclient
Klien dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB resource share (mengakses share files).
2.      smbtar
Program yang memback up data yang di share. Mirip tar di Linux.
3.      nmblookup
Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP. Nmbloockup dapat digunakan meresolve dari nama computer ke nomor IP dan sebaliknya.
4.      Smbpasswd
Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang terenkripsi yang dipergunakan oleh SAMBA server.
5.      smbstatus
Program yang memonitor status terakhir dari share resource yang diberikan oleh Server Samba.

6.      testparm
Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter) terhadap file konfigurasi Samba (smb.conf).
7.      swat
Samba Web Administrator Tool, program Bantu yang memberikan interface model web untuk mengadministrasi Samba. SWAT mempermudah edit smb.conf (file konfigurasi Samba) mengatur resource share, melihat status Samba terakhir, dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat.

Cara install SAMBA server :
1.      Proses Installasi service SAMBA server
# apt-get install samba

2.      Catatlah di direktori mana saja program SAMBA server diinstall
# dpkg -L samba

3.      Mengaktifkan service SAMBA
# /etc/init.d/samba start

4.      Konfigurasi SAMBA server
# mkdir /tmp/folder1
# cp /etc/a* /tmp/folder1
# useradd user1
# passwd user1

·         Menambahkan script pada file /etc/samba/smb.conf
[tmp]
comment = Direktori /tmp/ di pc 108
path = /tmp
writeable = yes
browseable = yes
printable = no
create mask = 0765

[folder1]
comment = Direktori /tmp/folder1 di pc 108
path = /tmp/folder1
writeable = yes
readonly = yes
browseable = yes
printable = no

[idris]
comment = Direktori idris di pc Idris
path = /home/idris
validuser = idris root
writeable = yes
readonly = yes
browseable = yes
printable = no
·         Merestart service SAMBA
# /etc/init.d/samba restart

5. Membuat user pada SAMBA server
a. Buat file password baru untuk keperluan SAMBA
# cat /etc/passwd|mksmbpasswd >/etc/samba/smbpasswd
b. Merubah perintah # chmod 600 /etc/samba/smbpasswd untuk
mengubah file agarhanya root yang dapat mempunyai hak read dan
write.
# chmod 600 /etc/samba/smbpasswd
c. Membuat password untuk samba user
# smbpasswd user1
d. Mengedit file /etc/samba/smb.conf
# vi /etc/samba/smb.conf
encrypt passwords = yes
smb passwd file = /etc/samba/smbpasswd
e. Merestart service SAMBA
# /etc/init.d/samba restart

6.      Konfigurasi SAMBA client
# smbclient //10.252.108.24/tmp
# smbclient //10.252.108.24/folder1
added interface ip=10.252.108.8 bcast=10.252.108.255 nmask=255.255.255.0
Domain=[PRAKTJARKOM3W] OS=[Unix] Server=[Samba 2.2.7a-security-rollup-fix]
smb: \> mkdir ok
NT_STATUS_NETWORK_ACCESS_DENIED making remote directory \ok

7.      Aplikasi tambahan: LinNeighborhood
# apt-get install linneighborhood

8.      Installasi SWAT
# apt-get install swat
# /etc/init.d/openbsd-inetd restart

9.      Buka web browser dan akses http://localhost:901

Setting Server

Ada beberapa hal yang perlu anda set agar server anda bisa dikenali di jaringan Microsoft Network Neighbourhood. Settingnya terdapat di dialog Default dibawah Config -> Networking -> Server tasks -> Samba file server.
Yang perlu diset adalah:
Workgroup : Isi dengan nama workgroup yang sesuai dengan jaringan anda
Netbios name : Isi dengan nama server defaultnya sama dengan hostname
Encrypted password required : Cek jika client anda Windows 9x
Authentification mode : Anda bisa pilih share atau user tapi saya pilih share karena lebih flexible seperti bisa menggunakan smbuser dan bisa membuat share yang tidak ada passwordnya.

User

Untuk mengakses share yang di export oleh samba user name di Windows harus sama dengan username di linux tetapi satu hal bahwa passwordnya tidak sama dengan password linux. Untuk mengeset passwordnya pertama-tama root harus menjalankan smbpasswd -a namauser dan memasukkan passwordnya dan kemudian user bisa mengubah password tersebut dengan menjalankan smbpasswd. Kalau rootnya lagi bosen ngarang password bisa juga ngejalanin smbpasswd -an namauser sehingga usernya ditambah dengan passwordnya kosong.
Kalau anda coba akses komputer linux yang ada sambanya dari Network Neighbourhood anda bisa melihat ada share dengan nama yang sama dengan nama user. Ini adalah salah satu feature samba yaitu otomatis men-share home direktori user dengan nama usernya sebagai nama share.

User Aliasing dengan /etc/smbusers

Anda bisa membuat alias user dengan menambahkan nama user dan aliasnya ke file /etc/smbusers dengan format:
user_unix = alias1 alias2 alias3
 
Contoh /etc/smbusers:
 Unix_name = SMB_name1 SMB_name2 ...
root = administrator admin
nobody = guest pcguest smbguest
zakaria = zk za
indra_t = in
herman = hy
 
Perlu diperhatikan kalau anda mengakses server samba dengan user yang merupakan alias, walaupun share home direktorinya tidak muncul anda bisa mengaksesnya dengan mengetikkan //linux/user di kotak explorer untuk server samba linux dan user namanya user.

Membuat Share Baru

Untuk membuat share baru kita menggunakan dialog Disk Shares dibawah Config -> Networking -> Server tasks -> Samba file server. Di dialog ini kita bisa melihat semua share yang ada dan kita bisa mengedit atau menghapus share yang ada dengan menekan Enter pada share yang diinginkan. Untuk menambah share pilih Add dan akan keluar dialog Share setup.
Untuk membuat share anda harus mengisi Share name dengan nama share yang diinginkan, Directory to export dengan direktori yang ingin di-share dan jangan lupa mencawang checkbox This share is enabled dan Browsable agar share anda bisa terlihat di Network Neighbourhood. Selain itu ada baiknya mengisi Comment/description dengan deskripsi dari share.
Kalau anda hanya mengisi diatas share anda telihat di daftar share samba tetapi tidak bisa diakses oleh siapapun. Ada dua cara membuat sebuah share bisa diakses. Pertama share itu public sehingga bisa diakses siapapun tanpa memerlukan password berguna misalnya untuk sharing MP3. Cara lain adalah share itu memerlukan username dan password.
Untuk membuat share public cukup dengan mencawang checkbox Public access. Defaultnya aksesnya adalah hanya read only agar user bisa menambah, menghapus atau mengubah file anda harus mencawang checkbox Writable.
Sedangkan untuk membuat share yang memerlukan username & password anda tinggal memasukkan daftar pengguna yang boleh mengakses ke Valid users. Daftar pengguna berisi nama-nama pengguna yang dibatasi oleh koma. Selain itu juga bisa berisi nama group jika diawali dengan @ misalnya @finance. Seperti juga share public anda harus mencawang Writable agar pengguna bisa menambah, menghapus dan mengubah file yang ada di share tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar